Friday, June 3, 2011

pemasaran di sosial media

Trend saat ini adalah kebanyakan orang bergerak menjauh dari media tradisional, dan beralih ke new media. Kondisi tersebut membuat kebanyakan perusahaan mulai berpikir dua kali sebelum mengeluarkan biaya besar dalam periklanan media tradisional.

XL sebagai perusahaan yang bergerak dijasa telekomunikasi dan informasi juga menyadari fenomena social media yang berkembang begitu cepat.

Tim marketing komunikasi dan corporate communication XL juga aktif sebagai penggiat sosial media baik secara personal maupun atas nama perusahaan. Salah satu akun XL di twitter adalah @XL123, akun ini dipakai untuk menyapa pelanggan dan merespon keluhan pelanggan di social media.
Sejumlah kegiatan XL juga mengikutsertakan teman-teman blogger karena mereka adalah mitra yang sangat strategis bagi kemajuan perusahaan.

Kenapa situs jejaring sosial begitu banyak diminati? Ini dikarenakan para pengguna bisa melakukan interaksi secara langsung tanpa harus bertatapan muka dari berbagai strata sosial termasuk para pejabat negara, elit politik, kalangan selebriti dan sebagainya.

Lewat jejaring sosial kita bisa membangun jaringan perkawanan atau relasi bisnis dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia. Saya sering kali mendengar pengakuan dari rekan-rekan dan relasi bisnis mengungkapkan, ia baru saja menenemukan teman lama di akun facebook atau twitter.

Berkembangnya situs jejaring sosial yang didukung oleh peralatan komunikasi yang mobile seperti handphone dan blackberry (BB) memberikan pengaruh positif bagi pengembangan bisnis dan mengubah cara pandang kita tentang marketing, yang sebelumnya sangat tradisional menjadi marketing online. Menurut Betti Alisjahbana, CEO QB Leadership Center, saat ini banyak sekali relasi bisnis yang berkembang melalui jejaring sosial. Ini tentu hal menggembirakan bagi dunia usaha.

Mari kita mencari tahu lebih dalam mengenai dampak jejaring sosial bagi dunia usaha. Bila sebelumnya kita melakukan pemasaran dari mulut ke mulut dengan bahasa yang sangat sederhana, dan jangkauannya sangat terbatas.

Lalu apa yang membedakan pemasaran tradisional dengan social media? Perbedaannya adalah terletak pada caranya, tradisional pemasaran adalah “Berteriak” dan Sosial Media pemasaran adalah “Berbagi”.

Kini dengan perkembangan teknologi informasi seperti situs jejaring social, blog yang bisa dimanfaatkan secara gratis, memungkinkan kita bisa memperlebar jaringan pasar secara global, tanpa ada batasan waktu.

Menurut Suzy Hutomo, orang-orang atau komunitas yang kita jadikan kawan di sosial media sangat besar kemungkinan menjadi mitra strategis dalam pengembangan jaringan pasar terhadap produk yang kita hasilkan dan tawarkan ke publik.
Mereka bisa menjadi rekomendator suatu produk yang kita jual, meskipun mungkin kita belum pernah bertatap muka secara langsung orang tersebut.

Blog atau situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter bisa menjadi sumber informasi rekomendasi produk yang bisa dipercaya. Blog bisa menjadi sumber informasi produk yang terpercaya dikarenakan adanya review langsung dari penggunanya yang tidak dibuat-buat karena bukan dengan tujuan untuk mengiklankan.

Bahkan kebanyakan blog dibangun dengan semangat bersharing informasi dan pengetahuan, namun seiring dengan meningkatnya trafik pengunjung blog kita, bukan tidak mungkin menjadi blog itu menjadi potensial untuk jadi ladang bisnis yang bisa disinergiskan dengan akun facebook dan twitter yang kita miliki.

Apa yang kita posting diblog bisa secara bersamaan juga akan tersharing ke situs jejaring sosial. Inilah yang membuat sosial media menjadi piranti yang sangat mendukung terciptanya revolusi pemasaran dalam era digital sekarang. Menarik bukan..!

No comments: